Soal Pembangunan Daerah, Plt Bupati Bogor Minta Jangan Dibanding-Bandingkan

Wakil Bupati merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan merespon anggapan kalangan wakil rakyat dan aktivis terkait pembangunan di wilayah Kabupaten Bogor. Ia pun meminta jangan membandingkan kondisinya dengan Kota Bogor, bahkan jika pembangunan di kabupaten tak kunjung selesai diharapkan semua pihak memakluminya.

Meski demikian, Iwan mengklaim bahwa Bogor merupakan kabupaten termaju di Indonesia. “Bogor ini menurut saya adalah kabupaten termaju di Indonesia. Kalau kita lihat ke daerah lain, tidak sebanding dengan Bogor kekayaannya. Tapi tolong jangan bandingkan kabupaten dengan kota, tidak apple to apple, kota dengan kota,” kata Iwan, Selasa (13/6/2023).

Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor ini, Bumi Tegar Beriman memiliki wilayah yang luas dan infrastruktur yang terus berkembang. Iwan mengatakan kalau wilayah kota, sebagian besar telah dibangun pada masa kolonialisme Belanda.

“Tapi kalau kota, kadang-kadang bukan menjelekkan, tapi nu ngabanguna ge (yang membangun juga) Belanda. Sok tingali (coba lihat), apakah di kota pernah membangun gereja, stasiun, balai kota, nggak, zaman Belanda. Tapi kabupaten mah nu ngabangun (yang membangun) Bupati,” ucapnya.

Maka dari itu, lanjut Iwan, terkadang pembangunan tidak rapi. Sebab, salah satu kendalanya adalah di pembebasan lahan. “Zaman Belanda mah lamun warga teu ngageser atau teu dijual (kalau warga tidak bergeser atau tidak menjual), dipenjara bisa, makanya rapi di kota itu, tapi kabupaten jarang,” ungkapnya.

Iwan meminta seluruh kalangan masyarakat untuk dapat memaklumi apabila pembangunan infrastruktur tak kunjung selesai. Sebab, terkadang, pembangunan permukiman di masyarakat juga tidak bisa dikendalikan. “Jadi kami mohon maklum bilamana kabupaten ini infrastruktur tidak beres-beres,” ujarnya.

“Karena apa? Karena kadang-kadang masyarakat itu sudah penuh bikin rumah deket gunung, bikin kampung, ya jalannya kAita ngikutin. Kalau di Jepang, masyarakat belum penuh, tidak boleh pindah, tidak boleh membangun di terpencil. Tapi di kita, ujug-ujug aya (tiba-tiba ada) di gunung,” tambah Iwan.

Dalam kesempatan itu, Dia juga menyinggung soal pejabat daerah agar tak memikirkan kekayaan atau mengejar kekayaan dari jabatannya sebagai abdi negara. Sebab saat ini sistem pengawasan sudah sangat ketat dan transparan.

“Tambah ke sini, tambah maju, tambah ketat, tambah transparan, dan tambah kuat sistemnya. Orang kalau sekarang jadi Bupati atau Kades, Gubernur, berharap dapat kekayaan yang lebih, mending nggak usah. Apa pun yang dilakukan, itu terekspos semua oleh masyarakat,” imbuhnya.

Soal Live Musik di Rest Area Gadog, IMW Minta Satpol PP Tidak Main Mata

Ciawi, HRB – Ketua Indonesia Morality Watch (IWM) Bogor Raya, Rey Candra turut angkat bicara terkait protes warga Kampung Poncol RT 001/008, Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang mengeluhkan aktivitas live music di rest area Gadog yang tak jauh dari lingkungan warga sekitar.

Pihaknya pun meminta Satpol PP Kabupaten Bogor selaku penegak peraturan daerah (perda) bertindak tegas dalam menindaklanjuti laporan warga. Terlebih jika lokasi tersebut belum memiliki sejumlah perizinan.

“Satpol-PP itu penegak perda yang harus menjalankan fungsinya dengan baik. Mereka digaji dengan menggunakan uang rakyat, jadi jangan mengecewakan masyarakat,” cetusnya.

Rey menegaskan, setiap tempat usaha atau bersifat komersil yang tidak mengantongi perizinan baik fisik bangunan maupun aktivitas yang menggangu kenyamanan warga harus ditindak tegas atau ada kesan pembiaran.

Karena hal itu kata dia, bisa menimbulkan opini negatif dari masyarakat bahwa Satpol-PP bermain mata. Meski secara kelembagaan, dirinya optimis bahwa Korps penegak perda akan menjalankan sesuai tugas dan fungsinya secara profesional. Namun menurutnya di lapangan bisa saja ada oknum-oknum yang bermain.

“Secara lembaga tentu Satpol-PP adalah instansi pemerintah daerah untuk menegakkan aturan yang akan menjalankan tugasnya sesuai aturan. Tetapi oknum-oknum didalamnya bisa saja bermain mata dengan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran,” tandasnya.

Sementara itu, saat dimintai tanggapan terkait munculnya protes warga serta dugaan belum dikantonginya perizinan, salah satu karyawan mengaku tidak tahu menahu tentang hal itu.

“Soal itu saya tidak tahu, karena saya hanya pegawai. Silakan tanyakan saja ke pemilik langsung, tapi saat ini sedang tidak ada,” singkat salah seorang pegawai rest area Gadog yang enggan menyebutkan namanya.

Sebelumnya, Kepala UPT Penataan Bangunan Wilayah II Ciawi, Agung Tarmedi mengaku, pihaknya sudah melakukan peneguran kepada pengelola rest area Gadog saat pertama kali melakukan pembangunan karena tidak mengantongi perizinan. Bahkan ia mengklaim sudah tiga kali melayangkan surat peringatan kepada pengelola.

“Setahu saya itu belum mengantongi izin, makanya dilayangkan surat teguran sebanyak tiga kali,” ujarnya belum lama ini.

Sesuai mekanisme, lanjut dia, dari hasil pemeriksaan di lapangan pihaknya telah melimpahkan berkas rest area Gadog ke Satpol-PP Kabupaten Bogor. Karena kata dia, Pol PP memiliki kewenangan dalam hal penindakan.

“Kami hanya melakukan pengawasan dan pemeriksaan saja. Untuk tindakan itu menjadi kewenangan Satpol-PP,” pungkasnya.

Soal Kemacetan Jalur Cikereteg, Polsek dan Pol PP Layangkan Surat Ke PKL

Caringin Jajaran Polsek Caringin bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, melayangkan surat pemberitahuan kepada para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di ruas Jalan Cikereteg, Selasa (11/1/2022).

Surat tersebut sebagai tindak lanjut dari tuntutan perwakilan warga Desa Ciderum terkait kemacetan yang semakin krodit di jalur tersebut.

Sebelumnya Polsek dan Satpol PP serta perwakilan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, melakukan rapat bersama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Ciderum serta para tokoh dan pengurus wilayah, mulai dari BPD, LPM, Kepala Dusun (Kadus) hingga RT dan RW.

Kapolsek Caringin, AKP Waluyo mengatakan, kedatangannya bersama Satpol PP untuk meninjau langsung titik-titik yang menjadi penyebab terjadi kemacetan di Jalan Cikereteg, salah satunya keberadaan para PKL.

Selain itu, lanjut Kapolsek, untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap akhir pekan di ruas jalan menuju kawasan wisata Pancawati, pihaknya akan melakukan rekayasa lalulintas.

“Selama tiga hari itu, kami akan berlakukan rekayasa lalulintas. Kendaraan yang keluar akan kami arahkan ke kiri, biar tidak menyebrang jalan dan menghindari kendaraan yang akan masuk,” paparnya.

Ia menambahkan, elama tiga hari itu, pihaknya akan menurunkan anggota lalu lintas untuk melakukan pengaturan kendaraan baik yang masuk ke Cikereteg maupun keluar.

“Kami juga akan minta petugas dari Dishub untuk ikut mengatur kendaraan di simpang Cikereteg. Kami juga minta agar anggota Satpol PP diperbantukan,” paparnya.

Informasi yang didapat, sekitar puluhan PKL dan pemilik bangunan yang ada disekitar Jalan Cikereteg, diberikan surat pemberitahuan dari Satpol PP Kecamatan Caringin. Didalam surat pemberitahuan itu, para PKL dan pemilik bangunan untuk menggeser tempat usahanya agar tidak terlalu memakan bahu jalan.

“Kami diminta untuk menggeser dan menata tempat jualan, biar tidak terlalu ke jalan. Dan hari Kamis (13/1/2022) Satpol PP dan Polsek Caringin akan kembali lagi ke sini,” kata Bokir, pedagang buah di Jalan Cikereteg.

Sementara, tokoh masyarakat Kampung Cikereteg Desa Ciderum, Pepen meminta agar tidak ada pembongkaran terhadap para pedagang tersebut. Adapun untuk mengurai kemacetan, para pedagang yang notabene warga setempat itu diminta agar menggeser tempat jualannya.

“Kalau dibongkar kasihan, mereka warga sini. Walaupun cara mereka mencari nafkah di tempat yang salah, tapi tetap saja itu ladang mata pencaharian mereka sehari-hari,” jelasnya.

Pepen berharap, adanya tindak lanjut dari pihak Polsek dan Satpol PP Kecamatan Caringin ini, keluhan warga terkait kemacetan bisa segera teratasi.

Soal Dugaan Broker Hotel Dalam Kegiatan Dinas, PHRI : ‘Dekat Dengan Pejabat Jadi Faktor Pendukung’

Megamendung, HRB – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor angkat bicara terkait dugaan permainan broker dalam kegiatan rapat sejumlah dinas di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor karena hanya dilaksanakan di hotel-hotel tertentu saja.

Ketua PHRI Budi Sulistiyo, mengaku tidak pernah dilibatkan ataupun diajak koordinasi dari dinas-dinas terkait kegiatan rapat maupun acara yang dilaksanakan dinas – dinas di hotel.

“Selama ini PHRI tidak pernah dilibatkan atau diajak bicara oleh dinas-dinas di Pemkab Bogor berkaitan dengan kegiatan acara maupun rapat mereka,” katanya kepada wartawan di Hotel Mars, Sabtu (18/6/2022).

Terkait tudingan yang dilontarkan salah satu pihak yang menduga ada broker dalam setiap rapat kegiatan dinas di lingkungan pemkab bogor, menurutnya hal itu, harus diselidiki terlebih dahulu kebenaranya.

“Ya harus diselidiki dulu agar asumsi yang beredar tidak semakin meluas,” katanya.

Karena, lanjut dia, hotel yang bisa dijadikan lokasi kegiatan instansi pemerintah harus memenuhi berbagai persyaratan dan terdaftar di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Namun demikian dirinya tidak menampik jika kedekatan dengan panitia kegiatan atau pejabat terkait menjadi salah satu faktor pendukung.

“Legalitas harus lengkap dan terdaftar di LPSE baru bisa menjadi lokasi kegiatan dinas, tapi ya faktor kedekatan juga diperlukan,” tandasnya.

Ia menyebutkan, dari sekian banyaknya hotel dan restoran di Kabupaten Bogor, saat ini hanya 128 hotel dan restoran yang tergabung di PHRI. Ia pun menegaskan, kegiatan rapat dinas tidak hanya dilakukan di hotel-hotel yang berada di kawasan Puncak saja, namun dilaksanakan di wilayah lainnya seperti di kawasan Sentul, dan hotel di wilayah lainnya tersebar di Kabupaten Bogor.

“Dalam menentukan lokasi acara tentu pihak panitia memiliki berbagai pertimbangan,” imbuhnya.

Ia mencontohkan, seperti memilih lokasi hotel yang tidak jauh dari persimpangan Gadog dengan tujuan agar peserta rapat tidak terjebak kemacetan serta pertimbangan faktor lainnya. Dan kata dia, setiap hotel ada bagian marketing tersendiri.

SMPN 9 Kota Bogor Adakan LDK, Dasar Kepemimpian Perlu Diajarkan Sejak Dini

Bogor Selatan, HRB – Memasuki era digital sesuai perkembangan zaman yang begitu cepat, perlu diantisipasi sejak dini melalui kesiapan jiwa kepemimpinan pada siswa-siswi. Hal itu pula yang menjadi landasan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Bogor mengadakan program Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor akhir pekan lalu.

Menurut Kepala SMPN 9 Kota Bogor, Drs H. Hidayat Mpd, tantangan ke depan bagi para siswa-siswi itu, sangat berat dan perlu disikapi dengan kesiapan kepribadian yang mumpuni. Untuk itulah pihaknya menggelar LDK tersebut.

“Seperti diketahui latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) merupakan suatu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau skill para siswa dalam memimpin. Salah satu tujuan latihan kepemimpinan siswa yaitu untuk membangun karakter pribadi (personality) supaya semakin kuat,” bebernya.

Masih kata dia, pada program itu seluruh siswa dibekali materi tentang mengenal kepribadian, kepemimpinan, pembekalan sikap kebersamaan dan persaudaraan, public speaking dan dinamika kelompok, serta etika dan tata krama sesuai agama kepada orang tua, guru, teman dan lingkungan.

“Sehingga ketika mereka (siswa.red) sedang bersosialisasi di luar lingkungan sekolah, mereka sudah siap dalam bertutur sikap ke masyarakat banyak,” kata Hidayat.

Pada kesempatan yang sama, Wahadi, SP.d, seorang pendidik di sekolah itu memaparkan, bahwa peran serta orang tua dan masyarakat lingkungan, selain guru, juga sangat mempengaruhi kondisi para pelajar menghadapi tantangan masa depan.

“Diluar materi pendidikan formal sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah, inisiatif dalam pengembangan kepribadian siswa dan siswi juga menjadi kunci serta bekal mereka di masa datang,” papar Wahadi.

Menyikapi pelatihan itu sendiri, sangat didukung oleh peran serta para orang tua yang cukup antusias mengawasi putra putrinya dalam mengikuti LDK tersebut. “Kami mendukung sekali program ini, karena anak kami dapat mengenal pribadinya sendiri dan mudah-mudahan dapat mandiri,” ujar ibu Beni, salah satu orang tua.

SMPN 2 Sukamakmur Terapkan PTMT dan PJJ

Sukamakmur – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang telah diterapkan di wilayah Kabupaten Bogor menjadi pertimbangan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sukamakmur untuk turut melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Meskipun wilayah Kecamatan Sukamakmur bukan termasuk zona merah, namun kami tetap melaksanakan PTMT sebagaimana arahan dari Dinas Pendidikan untuk mencegah penularan Covid-19,” ucap Pujawati selaku Humas SMPN 2 Sukamakmur, Selasa (15/2/2022).

Menurut keterangannya, pihaknya melaksanakan PTMT sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan, yakni jumlah peserta didik yang hadir hanya 50 persen dari kapasitas ruang belajar dengan durasi 4 jam pelajaran setiap hari.

“Jadi yang masuk secara bergantian, hari ini masuk ke sekolah dan keesokan harinya belajar jarak jauh. Dan untuk PTMT terbatas kita pastikan pengetatan protokol kesehatan,” jelasnya.

Pihaknya juga tidak memungkiri, saat pelaksanaan PJJ menghadapi sedikit kendala klasik, seperti gangguan sinyal atau hal lain terkait daring. “Disini peserta didik kami ada yang tinggal di daerah yang blank spot alias susah sinyal. Untuk menyiasatinya, yaitu belajarnya secara berkelompok,” terang guru PPKM ini.

Terkait jam pelajaran olahraga, juga berjalan seperti biasanya. Hanya saja jumlah peserta didiknya lebih sedikit dari situasi normal. “Kalau olahraga kan dilapangan terbuka dan yang ikut olahraga hanya 50 persen. Itupun dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan PTMT dan PJJ tidak mengurangi visi sekolah, yakni terwujudnya siswa SMP Negeri 2 Sukamakmur yang unggul dalam IPTEK berlandaskan IMTAO, berbudi pekerti luhur dan berwawasan lingkungan.

SMK Metland Cileungsi Kembali Kirim Siswa ke Luar Negeri

Cileungsi – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Metland Cileungsi kembali mengirimkan pelajarnya untuk mengikuti praktik kerja industri (prakerin) di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Kali ini sekitar 15 Pelajar SMK Metland Cileungsi yang menyusul beberapa rekan mereka yang telah terlebih dahulu menjalankan praktik di negara minyak tersebut.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Metland, Darmawan mengatakan, prakerin ini dilakukan oleh siswa kelas 12 SMK Metland yang memang memiliki kemampuan bahasa asing yang cukup baik.

“Mereka ini adalah siswa-siswi yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, kemandirian yang sudah lebih matang dan memiliki bekal attitude untuk mereka tinggal di luar negeri karena praktis disana mereka tidak ada orangtua dan lain sebagainya,” ungkap Dermawan, Senin (21/2/22).

Di Kota Dubai nanti, lanjut Darmawan, ada enam perhotelan berbintang yang sudah bekerjasama dengan SMK Metland untuk penyaluran Prakerin.

“Keenam hotel ini merupakan jaringan internasional, disana anak-anak bisa mengambil prakerin perhotelan, informatika dan digital marketing,” lanjutnya.

Dalam prakerin selama satu tahun di luar negeri ini, Darmawan mengharapkan siswa-siswinya mendapatkan pengalaman belajar dan ilmu di negara UEA tersebut.

“Bahkan mereka punya kesempatan juga untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Uni Emirat Arab, tentunya kami harus berkolaborasi dengan institusi pendidikan disana,” katanya.

Tentunya, dengan kerjasama Clark County School District (CCSD) ini kami dibantu untuk pendidikan vokasi yang menjadi mitra di dunia pendidikan.

“Harapan kami tak hanya Dubai, nantinya juga kita akan merambah ke negara bagian Amerika dan lain sebagainya untuk pelaksanaan prakerin ini,” terusnya.

Kendati berada di luar negeri, para pelajar tersebut masih tetap melakukan pelaksanaan ujian akhir Sekolah dan lulus secara bersamaan dengan Pelajar yang berada di Bogor.

“Keuntungannya, saat mereka lulus mereka punya kesempatan melanjutkan sekolah atau bekerja di dubai,” pungkasnya.

SMK Citra Pariwisata Jadi Sekolah Rujukan Uji Kompetensi Praktisi Hotel

Kota Bogor – Sekolah Menengah Kejuruan Citra Pariwisata Kota Bogor mendapatkan Surat Keputusan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Mutu Pesona Indonesia. Dengan bangga mendapat sertifikasi tersebut, pihak sekolah menyatakan siap menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK).

“Setelah mendapatkan SKI dari LSP, tentunya kami pihak siap betul jika sewaktu menjadi tempat rujukan para praktisi Hotel di Kota dan Kabupaten,”ujar Wakil Kepala Sekolah Sony Arfan,ST, beberapa waktu lalu.

Sementara Wiji Budiarto Asesor LSP Pariwisata Mutu Pesona Indonesia menjelaskan, ada perbedaan antara Hotel dan sekolah, menurutnya Hotel TUK tempat kerja, sedangkan sekolah TUK Sewaktu. Tujuannya mempermudah teman teman praktisi atau mungkin sekolah sekolah SMK yang akan mengadakan kegiatan sertifikasi.

Pihaknya saat ini, lanjut Wiji, terus mencoba mengembangkan kemitraan baik dengan industri maupun dengan lembaga pendidikan.

“Karena sekali lagi kami berada di semua sisi, karena kami mencoba untuk bagaimana lulusan SMK , Akademi atau Universitas dapat diterima di industri khususnya Hotel dan Restoran,” pungkasnya.

SMANTIC Luncurkan Program Gliters

Cibinong – Masih minimnya minat membaca di masyarakat khususnya pada kalangan pelajar, membuat pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan lagi minat tersebut. Hal itu yang mendasari SMAN 3 Cibinong (SMANTIC) menggagas program Gerakan Literasi (Gliters) kepada seluruh warga sekolahnya.

Program Gliters ini sendiri, menurut Wakil Kepala Humas SMANTIC, Iwan Kuswandi digagas kepada seluruh siswa dan warga sekolah agar memiliki minat membaca lebih baik lagi.

“Dengan begitu wawasan serta ilmu yang didapatkan juga bertambah. Serta bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari mereka, baik itu didalam maupun luar sekolah,” tuturnya pada saat launching Program Gliters, Kamis (04/11/2021).

Iwan memaparkan dalam program tersebut terdapat 10 program yang wajib diterapkan oleh seluruh siswa dan warga sekolah. Diantaranya Readathon, Pokca, Letasrait, Storling, Legit, Peduli, Bulogi, Gemalah, Posdiat serta Kressani.

“Sebagai contoh program Readathon adalah membaca secara marathon setiap hari Selasa. Lalu ada Pojok Baca dan juga Taman Literasi dimana kami tempatkan area membaca untuk para murid,” papar Iwan.

Ia melanjutkan, dari kegiatan gliters tersebut seluruh murid sudah harus mempunyai resume buku yang telah mereka baca. “Murid-murid kami targetkan minimal sudah membaca 3 buku dalam satu semester. Lalu, resume buku yang telah dibaca diberikan kepada para pengajar,” lanjutnya.

Ikut Isbat Nikah, Dua Pasang Pengantin Dapat Voucer Bulan Madu Dari Bupati

Megamendung – Dua pasangan pengantin asal Megamendung, Kabupaten Bogor mendapatkan hadiah dari Bupati Bogor Ade Yasin berupa voucer menginap di hotel mewah. Mereka merupakan pasangan yang mengikuti isbat nikah yang dilaksanakan di area kantor Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Kamis (21/4/2022).

Isbat nikah digelar dalam memperingati Hari Kartini ini diikuti sebanyak 77 pasangan dari berbagai wilayah di Kabupaten Bogor.

Pasangan beruntung yang mendapatkan hadiah menginap di hotel Pullman, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi ini merupakan warga Desa Citapen, Kecamatan Ciawi dan pasangan dari Kecamatan Leuwisadeng.

Menurut Bupati, isbat nikah dilaksanakan atas inisiasi pihaknya bersama para kepala desa Perempuan se-kabupaten Bogor.

“Dan di momen ini saya menawarkan bulan madu kepada dua pasangan isbat nikah karena atas keberaniannya naik ke panggung,” ujar Ade Yasin kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Selain itu, Bupati Ade Yasin juga memberikan uang tunai kepada beberapa pasangan isbat nikah sebagai pengganti uang bersolek.

“Ibu datang ke sini pasti di-makeup dari salon, ini saya ganti uang ke salonnya,” ucapnya.

Kedua pasangan yang mendapatkan nginap gratis ini nantinya akan disiapkan kamar yang mewah berikut ornamen-ornamen kamar pengantin.

“Iyah kita atur seperti kamar pengantin ada bunga-bunganya, terus boneka angsanya juga, mereka menginap 3 hari 2 malam di hotel Pullman,” tandasnya.

Bupati berharap, lewat momen ini mereka lebih bisa mengenang saat awal pernikahan hingga sekarang resmi tercatat di Kantor Urusan Agama.
“Ya mereka bisa bawa anak sekalian berlibur di hotel,” pungkasnya.